Kebaikan Ibu Sejak Mengandung Kita, Apa Bisa Kita Membalasnya?



Kebaikan dari seorang ibu memang sangatlah tulus. Terlihat saat beliau sedang merawat anaknya, bahkan ketika masih dalam kandungan.
Tak hanya itu, seorang ibu juga rela melakukan apa saja demi anaknya. Meski dirinya terancam nyawa, dia rela melaluinya asal sang anak tetap selamat. Kebaikan ibu yang begitu besar ini, apa bisa kita sebagai anaknya membalasnya?

Diktuip dari inspiradata,  Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”

Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).

Kisah di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya, kecuali ia menemukan orang tuanya sebagai budak, lalu dibeli dan dimerdekakan. (HR Muslim). Dalam hadis lain, “Berbuat baik kepada kedua orang tua itu lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah, dan berjihad di jalan Allah.” (HR Thabrani).

Sabda Nabi SAW, “Masih, yaitu mendoakannya, memohonkan ampunan untuknya, menunaikan janjinya, memuliakan temannya, dan menyambung hubungan kerabat yang tidak tersambung kecuali dengannya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan al-Hakim).

Sejarah mencatat, banyak orang hebat yang lahir dari seorang ibu yang juga hebat. Kita tidak akan dapat menjadi hebat seperti sekarang tanpa sentuhan darinya. Maka, tak berlebihan jika ada ungkapan, Al-Jannatu tahta aqdami al-ummahat”, surga berada di bawah telapak kaki ibu.

Karena itu, ketika seorang laki-laki berhijrah dari Yaman kepada Nabi SAW dan ingin berjihad. Kemudian, Nabi SAW bertanya, “Apakah di Yaman masih ada kedua orang tuamu?”

“Masih ya Rasulullah” jawab laki-laki itu.

Nabi SAW bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan mintalah izin darinya. Jika keduanya memberi izin maka engkau boleh berjihad dan jika keduanya tidak mengizinkan maka berbuat baiklah kepadanya, karena hal itu merupakan sesuatu yang paling baik yang engkau bawa untuk bertemu dengan Allah setelah tauhid.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).

Lalu, datang laki-laki lain kepada Nabi SAW meminta baiat untuk berangkat hijrah. Ia berkata, “Aku datang kepadamu, sehingga membuat kedua orang tuaku menangis.”

Kemudian Nabi SAW bersabda, “Kembalilah kepada keduanya dan buatlah keduanya tertawa, sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, dan al-Hakim).

Masya Allah.. begitu besar jasa ibu, bahkan seluruh hidup klita tidak mampu untuk membalas budinya. Ridho Allah ada pada ridho ibumu, oleh karena itu cintailah ibu kita dengan setulus hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laku Keras, Nigeria Klaim INDOmie. Netizen: “Enak Aja Lu!”

Berencana Ngasih Surprise, Eh Malah Sang Istri Ini yang Dikasih “Surprise” Oleh Suaminya Secara Gak Sengaja!

Terungkap! Ternyata Inilah Alasan Kenapa Tak Boleh Ngoplos Minuman Berenergi dengan Alkohol